Akses Jalan Sempat Lumpuh
Menurut laporan warga setempat, intensitas angin kencang terjadi selama kurang lebih 45 menit. Dampak paling kentara adalah robohnya sejumlah pohon rindang yang menutupi total badan jalan lintas provinsi di kawasan Pulutan.
"Anginnya datang tiba-tiba, sangat kencang. Dalam hitungan menit, kami melihat banyak pohon besar tumbang melintang di jalan," ujar salah satu saksi mata.
Petugas kepolisian dan warga segera diterjunkan ke lokasi untuk membersihkan material pohon. Aktivitas pembersihan ini sempat menghambat arus lalu lintas dari kedua arah, memaksa pengendara dialihkan ke jalur alternatif.
Tiga Warung Hancur, Kerugian Jutaan Rupiah
Selain pohon tumbang, bencana ini juga merobohkan tiga warung semi-permanen milik warga. Salah satu yang terdampak paling parah adalah Warung Kopi Kedai AL milik Arif (46 tahun).
Saat kejadian, diwarung pak Arif ada empat orang pelanggan berada di dalam warung tersebut. Beruntung, tidak ada korban luka serius maupun korban jiwa dalam insiden ini.
"Saya ada di warung bersama istri, masih ada empat orang pelanggan, kami langsung menyelamatkan diri saat mendengar suara gemuruh. Syukurlah semua selamat," tutur Pak Arif.
Ia menaksir kerugian material akibat hancurnya warung tersebut mencapai sekitar Rp5.000.000 (lima juta rupiah). Kerusakan parah yang dialami Kedai AL ini sontak memutus mata pencaharian harian keluarga Pak Arif.
Harapan Bantuan Pemerintah
Istri Pak Arif, yang melihat warung mereka hancur, menyampaikan harapan besar kepada pemerintah daerah. "Warung pantura kami hancur total. Ini satu-satunya sumber penghasilan. Kami sangat berharap Pemerintah Kota Salatiga dapat memberikan bantuan untuk pembangunan kembali," ujarnya penuh harap.
Saat ini, BPBD dan aparat terkait diimbau untuk segera melakukan asesmen dan pendataan kerugian secara menyeluruh, serta menyalurkan bantuan darurat kepada keluarga korban yang terdampak langsung oleh bencana puting beliung ini.

Komentar