Delegasi Kota Salatiga Menghadiri Rakor LDK PWM Jawa Tengah

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

 


Iklan

Delegasi Kota Salatiga Menghadiri Rakor LDK PWM Jawa Tengah

Admin Redaksi
Kamis, 28 Desember 2023

 



HARIANMERBABU - Sejumlah pengurus Muhammadiyah Kota Salatiga menjadi delegasi dalam acara rapat koordinasi (Rakor) LDK PWM Jawa Tengah sekaligus Dialog Kebangsaan dengan tema “Ikhtiar Komunitas Menyelamatkan Negeri”, yang diselenggarakan selama 2 (dua) hari yakni tanggal 22-23 Desember 2023 bertempat di Hotel Mutiara Semarang. Acara diawali dengan laporan Ketua LDK PWM Jawa Tengah Dr. K.R.A.T. AM Jumai.

 

Acara Rakor dihadiri oleh Ketua LDK PP Muhammadiyah Dr.H. M. Arifin dan Ketua PWM Jateng Dr. KH. Tafsir. Peserta Rakor terdiri dari LDK PDM Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah dan perwakilan komunitas yang ada di Semarang dan sekitarnya. Ada 21 Komunitas yang hadir antara lain: PITI, OJOL, Muallaf Center Semarang, FUIS, Gentho Semarang, dan lain sebagainya. Mereka mambacakan sekaligus menandatangani naskah nota kesepakatan dan komitmen bekerjasama untuk mewujudkan masyarakat dan umat sejahtera.

 

Dr. KH. Tafsir selaku Ketua PWM Jateng dalam sambutannya, menjelaskan bahwa berdakwah bukan sekedar suara dipodium melalui pengeras suara dalam bentuk ceramah semata, akan tetapi gerakan dakwah juga  membutuhkan kekuasaan, kultur, dan modal finansial. Muhammadiyah hadir di lorong gelap, di tempat kotor, seperti tujuan peran dan fungsi PKO ketika awal dibentuknya. Bisakah Muhammadiyah berada di antara orang pencari kerja. Kemudian, LDK harus mampu menjadi terpelihara adab dan etika”.

 

Dr. H. M. Arifin Ketua LDK PP Muhammadiyah menyampaikan “perlu mengelola para komunitas ini menjadi lebih baik, hidup elegan pada masyarakat, jalan mendaki mewujudkan cita-cita untuk merdeka.

 

Hal senada juga si sampaikan oleh Drs. Jumari. A, M.Ag serta menekankan bahwa “LDK harus adil, Ihsan, kasih sayang. Jalur berdakwah sudah harus dengan kasih sayang sesuai dengan zamannya baik dalam kehidupan nyata dan dunia maya”.

 

Rangkaian Rakorwil juga diisi paparan materi dalam dialog kebangasaan bersama Pj. Gubernur Jawa Tengah yang diwakilkan Kepala Kesbangpol Jawa Tengah yaitu Haerudin, SH.,MH dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ahmad Aziz, SE., M.Si. Untuk penguatan Lembaga dan komunitas ada materi tentang Capacity Building untuk Lembaga yang disampaikan oleh Dr. Agus Siswanto Seorang Trainer, Dosen dan pengusaha.

 

Haerudin, SH., MH. dalam paparannya menyampaikan dalam berdakwah itu harus bisa merangkul berbagai lapisan masyarakat. Toleransi menjadi penting untuk bisa menerima dan mengakui keberadaan berbagai komunitas yang ada di masyarakat untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI.

 

Sedangkan Ahmad Aziz, SE., M.Si menyampaikan tentang Kebijakan Pembangunan Daerah tahun 2024 yang diarahkan pada “Peningkatan Perekonomian Daerah Yang Berdaya Saing & Merata, Didukung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas”. Harapanya para Lembaga Dakwah Komunitas untuk bisa bekerja sama dan berkolaborasi untuk mengurangi kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja. Selain itu Balai Latihan Kerja yang ada di Jawa Tengah bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas SDM bagi anggota komunitas paparnya.

 

Dr. Agus Siswanto dalam materi Penguatan Lembaga menyampaikan tentang sikap mediokritas (serba tanggung) dan mentalitas terabas (instan) yang harus di hindari bagi setiap orang yang ada di persyarikatan ataupun komunitas lainnya. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan membangun learning culture  dan culture of excellent.

 

Membangun learning culture bisa dilakukan dengan kebiasaan membaca buku bukan malah memelototi medsos di layar gawai, senang berbagi pengetahuan bukan malah ngrumpi dan ghibah yang tidak jelas dan menciptakan ide bukan malah sibuk membuat sensasi.

 

Sedangkan membangun culture of excellent adalah menjadi pribadi yang profesional serta menjadi role model dalam leadership untuk meningkatkan kelembagaan. Untuk itu perlu meningkatkan capacity building dengan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat seperti meningkatkan skill, ikut training, dan selalu belajar menambah wawasan untuk pengembangan diri dan lembaga.


Pada akhir rangkaian kegiatan, para peserta banyak menerima dimensi pengalaman. Dengan harapan dapat dilanjutkan dan diimplementasikan oleh LDK daerah masing-masing, karena banyak pilihan kegiatan dakwah komunitas di setiap daerah sesuai dengan latar belakang dan kondisi kemungkinan yang terjadi di daerah masing-masing tersebut. (**)

Tag Terpopuler