Komentar
HARIANMERBABU | Salatiga - TNI-Polri di Salatiga mulai dirikan Posko Netralitas jelang pemungutan suaran pemilu 2024 yang dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 mendatang.
Posko didirikan guna menindaklanjuti atensi Kapolda Jateng bersama Pangdam IV/Diponegoro untuk memastikan dan menjaga Netralitas TNI-Polri pada Pemilu 2024.
Posko yang didirikan Polres bersama Kodim 0714 dan Denpom Salatiga berada di depan Mako Polres Salatiga.
Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari saat meninjau Posko Netralitas, Selasa (30/01/2024), menyampaikan bahwa Posko Netralitas TNI-Polri didirikan di seputar Lapangan Alun-Alun Pancasila Salatiga atau tepatnya di Depan Mako Polres Salatiga.
Lokasi tersebut bersama kita pilih karena merupakan pusat aktifitas masyarakat, mulai pagi hingga pagi lagi ada masyarakat khususnya warga Kota Salatiga.
"Posko telah diisi personel piket dari Provost Polres Salatiga dan Anggota Denpom serta Provost Kodim 0714, mulai hari Senin 29/01/2024 hingga nanti tanggal 20 Februari 2024 selama 1 X 24 Jam, dengan disertai nomor aduan yang dicantumkan di posko tersebut. Masyarakat dapat melapor melalui nomor WhatsApp 0821 3799 2929 apabila menemukan adanya tindakan tidak Netral dari Personil TNI/Polri," jelas AKBP Aryuni Novitasari.
Dengan adanya posko ini juga merupakan langkah konkrit sinergitas TNI-Polri dalam menjaga netralitas selama rangkaian Pemilu 2024.
"Kita berharap masyarakat khususnya warga Kota Salatiga turut andil dalam pengawasan netralitas personel TNI-Polri dalam kontestansi Pemilu 2024," sambungnya.
Posko Netralitas ini juga sebagai sentral pengawasan Harkamtibmas Pemilu 2024, dimana saat ini memasuki tahapan pemilu kampanye terbuka yang sudah dimulai sejak tanggal 21 Januari 2024.
"Dengan adanya Posko Netralitas semoga bisa menjadi sarana prasarana masyarakat dalam menyampaikan aduannya apabila terjadi pelanggaran Netralitas TNI/Polri di Kota Salatiga. Mari sukseskan Pemilu 2024 dan turut menjaga harkamtibmas tetap aman dan kondusif, jaga persatuan dan kesatuan serta kerukunan walaupun berbeda pilihan dan pandangan politik, jaga dan pertahankan Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran di Indonesia," tutup AKBP Aryuni Novitasari. (**)