HMI Berdaya: Restorasi Pengelolaan SDM Menuju HMI Kuat dan Profesional

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

 


Iklan

HMI Berdaya: Restorasi Pengelolaan SDM Menuju HMI Kuat dan Profesional

Admin Redaksi
Minggu, 04 Februari 2024

 

Fasikhudin Ahmad : Formatur Ketua Umum Terpilih HMI Cabang Salatiga Periode 2024-2025


    Himpunan Mahasiswa Islam merupakan organisasi mahasiswa Islam yang sudah begitu lama tumbuh berkembang. 77 tahun bukanlah waktu yang sebentar dan mudah dalam mempertahankan serta menjalankan organisasi. Tentunya, selama itu pula kader-kader HMI senantiasa tumbuh besar dengan banyaknya dinamika yang dihadapi, baik dinamika internal maupun eksternal. Hal ini dikarenakan HMI telah mendidik kadernya dengan proses yang panjang mulai dari Basic Training yang di laksanakan dalam rangka membangun kesadaran mahasiswa untuk berorganisasi, pentingnya menjadi seorang insan akademis sekaligus menyadarkan bahwa mahasiswa memiliki hak dan kewajiban sebagai pemikul beban umat dan bangsa. Proses panjang yang dilakukan secara terus menerus bisa menciptakan kader HMI menjadi seorang kader yang memiliki kemampuan akademis, kritis, dan tahan banting dalam menghadapi permasalahan keumatan dan kebangsaan.


    Sebagai organisasi perkaderan yang visi besarnya adalah membina mahasiswa Islam sebagai insan yang memiliki karakter akademis, pencipta, abdi terhadap bangsanya, bernafaskan islam dalam setiap langkahnya, dan bertanggung jawab menjadi pionir bangsa untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran di bawah ridha Allah SWT. HMI harus  berkomitmen untuk senantiasa melaksanakan perkaderan kepada seluruh anggotanya. Seluruh aparat HMI harus senantiasa bahu-membahu menjaga keberlangsungan perkaderan dengan cara terus memproduksi kegiatan-kegiatan yang bisa menunjang profesionalitas anggota, tentunya dengan menyesuaikan dasar keilmuan mereka. Arahnya jelas, yakni sebelum HMI mengambil peran dan tanggung jawab sebesar mewujudkan masyarakat adil makmur, HMI haruslah meningkatkan kualitas kadernya terlebih dahulu, menciptakan kader-kader yang cendekiawan, kader dengan kualitas intelek yang tinggi sehingga memiliki kemampuan daya kritis yang baik.

 

    Selain kemampuan intelek dibutuhkan pula militansi yang kuat, militansi dalam kamus saya sebagai seorang kader HMI adalah spirit atau semangat yang ada didalam tubuh setiap kader HMI, sekali lagi setiap kader HMI, bukan hanya ada di dalam diri seorang aparat HMI saja. Dari situasi HMI yang telah tergambar dari paragraf diatas saya merumuskan satu konsep guna mendongkrak HMI menjadi satu organisasi yang kuat dan profesional dengan tagline "HMI BERDAYA".

 

    HMI Berdaya merupakan gagasan untuk meningkatkan gairah semangat kader Himpunan Mahasiswa Islam dalam mengelola HMI menjadi wadah yang lebih kuat dan profesional. Saya memandang bahwa  kondisi internal himpunan saat ini perlu dimaksimalkan lagi sehingga perkaderan HMI senantiasa berhasil menciptakan kader-kader yang memiliki etos dan semangat yang tinggi sehingga HMI juga memiliki kebermanfaatan yang tinggi terhadap umat dan bangsa. Sedangkan yang terjadi sekarang adalah situasi dimana HMI telah mengalami penurunan semangat dari para anggotanya. Penurunan semangat itu bisa kita lihat dari mulai melemahnya intelektual anggota HMI, kurang kritis, jarang membaca buku, kurang berminat dengan ilmu pengetahuan, acuh bahkan dengan kebutuhan akademis diri sendiri, jarang membuat kegiatan di kampus, serta jarang memproduksi kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat.

 

    Sampai saat ini, sebenarnya HMI masih memiliki kader-kader tangguh yang terus konsen dan  berlomba-lomba memperbaiki sumberdaya mahasiswa dan pemuda yang notabene adalah  generasi penerus bangsa ini. Aparat HMI juga senantiasa melakukan pengembangan dan perbaikan himpunan ini guna menumbuhkan dan mengembangkan organisasi menuju organisasi yang semakin kuat baik dalam tataran komisariat sampai pengurus besar. Dalam hal ini, komisariat selaku struktural dan ujung tombak HMI dengan wilayah kerja paling runcing harus bertegak betul bahwasanya tidak ada alasan apapun untuk mundur dari medan tempur HMI yaitu kampus-kampus di seluruh indonesia. HMI cabang juga harus berkomitmen untuk mengawal setiap gerak langkah perjuangan komisariat di kampus-kampus. Tidak ada alasan untuk meninggalkan gelanggang tempur itu, karna sekali tunggang maka HMI akan langgang dan dipukul mundur eksistensinya oleh gerakan lainya.

 

    Permasalahan-permasalahan HMI baik secara internal dan eksternal harus, harus, dan wajib segera diselesaikan. Penyelesaian masalah juga harus dimulai dari persoalan yang paling mendasar yaitu memperbaiki kualitas dan semangat setiap aparat HMI dan anggota atau kader dari struktural paling bawah yaitu komisariat, jika komisariat mampu memproduksi kader kader dengan kualitas baik, maka bukan suatu yang sulit untuk mewujudkan pengurus profesional di tataran yang lebih tinggi. Semakin tinggi suatu tataran pemerintahan HMI yang di isi oleh kader-kader profesional maka semakin besar pula kebermanfaatan yang bisa diciptakan.


Upaya yang bisa dilakukan melalui gagasan HMI Berdaya adalah sebagai berikut:

1.   Mendongrak militansi anggota HMI

Dalam kamus saya ber-HMI, militansi merupakan merupakan semangat dan komitmen seorang kader dalam mengemban tugas dan tanggung jawab kader HMI yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Alloh SWT. Dalam rangka mengantisipasi kemerosotan semangat kader HMI yang bisa berakibat fatal seperti kehilangan lima kualitas insan cita, maka saya memandang perlu untuk mengambil langkah preventif, represif, dan kuratif. Tentunya dengan pendekatan studi kasus yang terjadi di lapangan. Dengan pengendalian militansi, saya berharap HMI tetap dalam situasi yang kuat secara perkaderan internal dan eksternal.

 

2.   Merancang sistem perkaderan sesuai dasar keilmuan kader

Sistem perkaderan merupakan satu kerangka kerja yang menjadi model dan acuan dalam menjalankan roda HMI. Sistem perkaderan yang di sesuaikan dengan dasar keilmuan kader akan berdampak kepada 2 hal sekaligus, yaitu dampak militansi HMI dan dampak pengembangan kemampuan ideologis dan strategis keilmuan kader HMI. Harapan saya ini akan menjadi deposit bagi kader HMI untuk menyumbang keberhasilan kader dimasa mendatang.

 

3. Menyinergikan potensi keilmuan kader dengan lembaga yang mampu menunjang profesionalitas

Proses menyinergikan potensi kader dengan lembaga-lembaga yang satu visi dengan kemampuan kader adalah upaya peningkatan dan dorongan yang akan saya tempuh untuk menyiapkan generasi HMI yang profesional di bidang-bidang sosial, pendidikan, hukum, ekonomi, dan lain sebagainya.

 

4.   Terlibat aktif dalam pembangunan daerah

Dengan upaya ini, saya akan mendorong HMI untuk bisa berperan aktif dalam pembangunan  daerah, saya memandang banyak hal positif yang bisa dilakukan seperti menghasilkan karya karya yang dapat bermanfaat bagi masyarakat, saya juga berharap HMI bisa menjadi teladan yang baik bagi masyarakat. (*)

 

Oleh : Fasikhudin Ahmad
Formatur Ketua Umum Terpilih HMI Cabang Salatiga Periode 2024 – 2025


Tag Terpopuler