Fasikhudin Ahmad : Formatur Ketua Umum Terpilih HMI Cabang Salatiga Periode 2024-2025 |
Himpunan Mahasiswa Islam merupakan organisasi mahasiswa Islam yang sudah begitu lama tumbuh berkembang. 77 tahun bukanlah waktu yang sebentar dan mudah dalam mempertahankan serta menjalankan organisasi. Tentunya, selama itu pula kader-kader HMI senantiasa tumbuh besar dengan banyaknya dinamika yang dihadapi, baik dinamika internal maupun eksternal. Hal ini dikarenakan HMI telah mendidik kadernya dengan proses yang panjang mulai dari Basic Training yang di laksanakan dalam rangka membangun kesadaran mahasiswa untuk berorganisasi, pentingnya menjadi seorang insan akademis sekaligus menyadarkan bahwa mahasiswa memiliki hak dan kewajiban sebagai pemikul beban umat dan bangsa. Proses panjang yang dilakukan secara terus menerus bisa menciptakan kader HMI menjadi seorang kader yang memiliki kemampuan akademis, kritis, dan tahan banting dalam menghadapi permasalahan keumatan dan kebangsaan.
Sebagai organisasi perkaderan yang visi besarnya adalah membina mahasiswa Islam sebagai insan yang memiliki karakter akademis, pencipta, abdi terhadap bangsanya, bernafaskan islam dalam setiap langkahnya, dan bertanggung jawab menjadi pionir bangsa untuk mewujudkan keadilan dan kemakmuran di bawah ridha Allah SWT. HMI harus berkomitmen untuk senantiasa melaksanakan perkaderan kepada seluruh anggotanya. Seluruh aparat HMI harus senantiasa bahu-membahu menjaga keberlangsungan perkaderan dengan cara terus memproduksi kegiatan-kegiatan yang bisa menunjang profesionalitas anggota, tentunya dengan menyesuaikan dasar keilmuan mereka. Arahnya jelas, yakni sebelum HMI mengambil peran dan tanggung jawab sebesar mewujudkan masyarakat adil makmur, HMI haruslah meningkatkan kualitas kadernya terlebih dahulu, menciptakan kader-kader yang cendekiawan, kader dengan kualitas intelek yang tinggi sehingga memiliki kemampuan daya kritis yang baik.
Selain kemampuan intelek dibutuhkan pula militansi yang
kuat, militansi dalam kamus saya sebagai seorang kader HMI adalah spirit atau
semangat yang ada didalam tubuh setiap kader HMI, sekali lagi setiap kader HMI,
bukan hanya ada di dalam diri seorang aparat HMI saja. Dari situasi HMI yang
telah tergambar dari paragraf diatas saya merumuskan satu konsep guna
mendongkrak HMI menjadi satu organisasi yang kuat dan profesional dengan
tagline "HMI BERDAYA".
HMI Berdaya merupakan gagasan untuk meningkatkan gairah
semangat kader Himpunan Mahasiswa Islam dalam mengelola HMI menjadi wadah yang
lebih kuat dan profesional.
Saya memandang bahwa kondisi internal
himpunan saat ini perlu dimaksimalkan lagi sehingga perkaderan HMI senantiasa
berhasil menciptakan kader-kader yang memiliki etos dan semangat yang tinggi
sehingga HMI juga memiliki kebermanfaatan yang tinggi terhadap umat dan bangsa.
Sedangkan yang terjadi sekarang adalah situasi dimana HMI telah mengalami
penurunan semangat dari para anggotanya. Penurunan semangat itu bisa kita lihat
dari mulai melemahnya intelektual anggota HMI, kurang kritis, jarang membaca
buku, kurang berminat dengan ilmu pengetahuan, acuh bahkan dengan kebutuhan
akademis diri sendiri, jarang membuat kegiatan di kampus, serta jarang
memproduksi kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat.
Sampai saat ini, sebenarnya HMI masih memiliki kader-kader
tangguh yang terus konsen dan
berlomba-lomba memperbaiki sumberdaya mahasiswa dan pemuda yang notabene
adalah generasi penerus bangsa ini.
Aparat HMI juga senantiasa melakukan pengembangan dan perbaikan himpunan ini
guna menumbuhkan dan mengembangkan organisasi menuju organisasi yang semakin
kuat baik dalam tataran komisariat sampai pengurus besar. Dalam hal ini,
komisariat selaku struktural dan ujung tombak HMI dengan wilayah kerja paling
runcing harus bertegak betul bahwasanya tidak ada alasan apapun untuk mundur
dari medan tempur HMI yaitu kampus-kampus di seluruh indonesia. HMI cabang juga
harus berkomitmen untuk mengawal setiap gerak langkah perjuangan komisariat di
kampus-kampus. Tidak ada alasan untuk meninggalkan gelanggang tempur itu, karna
sekali tunggang maka HMI akan langgang dan dipukul mundur eksistensinya oleh
gerakan lainya.
Permasalahan-permasalahan HMI baik secara internal dan eksternal harus, harus, dan wajib segera diselesaikan. Penyelesaian masalah juga harus dimulai dari persoalan yang paling mendasar yaitu memperbaiki kualitas dan semangat setiap aparat HMI dan anggota atau kader dari struktural paling bawah yaitu komisariat, jika komisariat mampu memproduksi kader kader dengan kualitas baik, maka bukan suatu yang sulit untuk mewujudkan pengurus profesional di tataran yang lebih tinggi. Semakin tinggi suatu tataran pemerintahan HMI yang di isi oleh kader-kader profesional maka semakin besar pula kebermanfaatan yang bisa diciptakan.
Upaya yang bisa dilakukan melalui gagasan HMI Berdaya adalah sebagai berikut:
1. Mendongrak
militansi anggota HMI
Dalam kamus saya ber-HMI, militansi merupakan
merupakan semangat dan komitmen seorang kader dalam mengemban tugas dan
tanggung jawab kader HMI yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi
yang bernafaskan Islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil
makmur yang diridhoi Alloh SWT. Dalam rangka mengantisipasi kemerosotan
semangat kader HMI yang bisa berakibat fatal seperti kehilangan lima kualitas
insan cita, maka saya memandang perlu untuk mengambil langkah preventif,
represif, dan kuratif. Tentunya dengan pendekatan studi kasus yang terjadi di
lapangan. Dengan pengendalian militansi, saya berharap HMI tetap dalam situasi
yang kuat secara perkaderan internal dan eksternal.
2. Merancang
sistem perkaderan sesuai dasar keilmuan kader
Sistem perkaderan merupakan satu kerangka
kerja yang menjadi model dan acuan dalam menjalankan roda HMI. Sistem
perkaderan yang di sesuaikan dengan dasar keilmuan kader akan berdampak kepada
2 hal sekaligus, yaitu dampak militansi HMI dan dampak pengembangan kemampuan
ideologis dan strategis keilmuan kader HMI. Harapan saya ini akan menjadi
deposit bagi kader HMI untuk menyumbang keberhasilan kader dimasa mendatang.
3. Menyinergikan
potensi keilmuan kader dengan lembaga yang mampu menunjang profesionalitas
Proses menyinergikan potensi kader dengan
lembaga-lembaga yang satu visi dengan kemampuan kader adalah upaya peningkatan
dan dorongan yang akan saya tempuh untuk menyiapkan generasi HMI yang
profesional di bidang-bidang sosial, pendidikan, hukum, ekonomi, dan lain
sebagainya.
4. Terlibat
aktif dalam pembangunan daerah
Dengan upaya ini, saya akan mendorong HMI
untuk bisa berperan aktif dalam pembangunan daerah, saya memandang banyak
hal positif yang bisa dilakukan seperti menghasilkan karya karya yang dapat
bermanfaat bagi masyarakat, saya juga berharap HMI bisa menjadi teladan yang
baik bagi masyarakat. (*)
Formatur Ketua Umum Terpilih HMI Cabang Salatiga Periode 2024 – 2025