Pedagang Beras di Salatiga Ungkap Penyebab Harga Terus Naik

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

 


Iklan

Pedagang Beras di Salatiga Ungkap Penyebab Harga Terus Naik

Admin Redaksi
Sabtu, 10 Februari 2024

 



harianmerbabu.com |SALATIGA – Belakangan ini harga beras di sejumlah pasar di Kota Salatiga beberapa waktu mengalami kenaikan yang cukup drastis.

 

Seperti di Pasar Blauran Kota Salatiga, harga beras saat ini mengalami kenaikan hingga Rp15.500 per kilogram, Jumat (9/2/2024).

 

Kenaikan harga itu disebabkan karena pasokan beras yang sedikit dan beberapa daerah mengalami gagal panen karena faktor cuaca dan bencana alam.

 

Salah seorang pedagang beras Rusti mengaku, kenaikan harga sudah terjadi sepekan terakhir. Puncaknya beberapa hari ini harga beras mencapai harga tertinggi yakni Rp15.500 per kilogram untuk beras jenis medium.

 

"Ini harga (beras) naik terus, sekarang yang medium harganya Rp15.500 kalau yang premium ya Rp16.000 per kilogram. Sebelumnya naik juga tapi hanya sampai Rp14.000," terang Rusti.

 

Diakuinya, kenaikan harga beras ini membuat dirinya sering kali diprotes pembeli. Sebab kenaikan terjadi secara terus-menerus. Menurutnya, kenaikan itu disebabkan beberapa daerah yang belum memasuki panen raya dan faktor cuaca.

 

"Ini ‘kan belum panen raya. Ada yang terkena banjir dan cuaca akhir-akhir ini ‘kan sedang ekstrem juga. Jadi stok beras menipis jadi harganya naik," bebernya.

 

Hal senada juga diungkapkan pemilik penggilingan padi di Desa Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Rosadi menuturkan, harga beras setiap hari mengalami kenaikkan. Beberapa hari lalu, harga beras jenis C4 masih dikisaran Rp13.600 per kilogram.

 

"Hari ini naik jadi Rp14.000 per kilogram. Kemudian beras jenis GH naik jadi Rp15.000 per kilogram dan Bramo naik jadi Rp14.600 per kilogram," ungkap Rosadi.

 

Diakuinya, harga beras di tempat penggilingan padi lebih murah dibanding harga di pedagang pasar maupun toko. Dengan demikian harga beras jenis C4 di pasar maupun toko sembako bisa lebih dari Rp14.000 per kilogram.

 

"Ya kalau harga di pasar lebih tinggi. Pedagang di pasar kulakan di penggilingan padi," ujarnya.

 

Menurutnya, kenaikan harga beras disebabkan banyak petani yang mengalami gagal panen. Selain itu, saat ini belum memasuki panen raya, sehingga stok gabah kering giling yang dimiliki petani maupun pedagang sedikit.

 

"Kalau stok gabah sedikit, pasti harga beras naik. Apalagi sekarang curah hujan tinggi, petani maupun pedagang kesulitan mengeringkan gabah sehingga stok beras pun juga sedikit," ucapnya. (**)


Tag Terpopuler