Oleh: Fenantya Aulia Salsabila, Mahasiswi Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Di tengah gejolak ekonomi global dan perubahan zaman yang begitu cepat,
masyarakat Indonesia dituntut untuk semakin cerdas dalam mengelola keuangan.
Bukan hanya soal menabung, tetapi juga bagaimana menjaga nilai uang agar tetap
stabil di tengah ketidakpastian ekonomi. Dalam konteks ini, literasi keuangan
dan investasi emas memegang peranan penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi
masyarakat Indonesia.
Literasi keuangan, secara sederhana merupakan kemampuan seseorang untuk
memahami konsep dasar keuangan, mengatur penghasilan dengan baik, dan membuat
keputusan ekonomi yang rasional. Seperti dijelaskan oleh Lusardi dan Mitchell
(2014), literasi keuangan membantu individu mengelola pendapatan dan memilih
investasi yang tepat sesuai kebutuhan serta risiko yang bisa ditanggung.
Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan
masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan survei Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) tahun 2022, indeks literasi keuangan nasional baru mencapai
49,68%. Artinya, masih banyak masyarakat yang belum mampu mengelola uang secara
bijak, padahal kemampuan tersebut sangat menentukan daya tahan ekonomi keluarga
di masa sulit.
Di sisi lain, investasi emas kini menjadi salah satu pilihan populer di
kalangan masyarakat. Dalam lima tahun terakhir, minat terhadap emas meningkat
tajam karena dianggap lebih aman dibandingkan instrumen investasi lain yang fluktuatif.
Emas dikenal sebagai aset yang tahan terhadap inflasi dan gejolak ekonomi.
Ketika krisis melanda, harga emas justru cenderung naik. Santoso dan Putri
(2021) mencatat bahwa sepanjang tahun 2020, harga emas melonjak sekitar 25%,
seiring menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham di masa pandemi
Covid-19.
Korelasi antara literasi keuangan dan investasi emas pun semakin jelas.
Masyarakat yang memiliki pemahaman finansial yang baik cenderung lebih siap
dalam mengambil keputusan investasi yang rasional dan menguntungkan. Dewi dan
Wibowo (2020) menemukan bahwa tingkat literasi keuangan yang tinggi mendorong
perilaku investasi yang bijak. Hal ini sejalan dengan hasil studi Sari dan
Hidayat (2022) yang menyebutkan bahwa masyarakat dengan literasi keuangan
tinggi berpartisipasi dalam investasi emas hingga 37% lebih banyak dibandingkan
mereka yang literasinya rendah.
Dalam kehidupan sehari-hari, literasi keuangan dapat diwujudkan dalam
kebiasaan kecil namun berdampak besar, seperti menyisihkan sebagian penghasilan
untuk membeli emas. Langkah sederhana ini bisa menjadi bentuk perlindungan
kekayaan keluarga dari risiko penurunan nilai uang. Nugroho dkk. (2023) juga
menemukan bahwa individu dengan literasi keuangan yang baik memiliki portofolio
investasi yang lebih kuat dan tangguh menghadapi krisis ekonomi.
Jika dikombinasikan, literasi keuangan dan investasi emas dapat menjadi
sinergi yang kuat dalam membangun ketahanan ekonomi masyarakat. Literasi
keuangan membantu masyarakat mengalokasikan uangnya secara lebih efisien,
sedangkan emas berfungsi sebagai pelindung nilai dari inflasi dan fluktuasi
mata uang. Kombinasi keduanya menciptakan lapisan perlindungan finansial yang
mampu menjaga stabilitas ekonomi keluarga di tengah situasi ekonomi yang tidak
menentu.
Pemerintah bersama lembaga keuangan memiliki peran penting dalam
meningkatkan kesadaran finansial masyarakat. Program edukasi literasi keuangan
harus terus digencarkan, terutama melalui platform digital yang mudah diakses
oleh semua kalangan. Selain itu, akses terhadap investasi emas yang aman,
transparan, dan terjangkau perlu diperluas agar masyarakat bisa berinvestasi
dengan rasa aman dan penuh kepercayaan.
Pada akhirnya, literasi keuangan dan investasi emas bukan hanya strategi
ekonomi, tetapi juga bentuk kesiapan mental dan kemandirian finansial dalam
menghadapi masa depan. Di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, keduanya
menjadi bekal penting agar masyarakat Indonesia dapat tetap berdiri tegak,
tangguh, dan sejahtera menghadapi setiap perubahan zaman.Referensi
Dewi, R. &. (2020). Pengaruh
Literasi Keuangan terhadap Keputusan Investasi Masyarakat. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 145-156.
Keuangan, O. J. (2022). Survei Nasional Literasi dan Inklusi
Keuangan 2022. Jakarta: OJK.
Lusardi, A. &. (2014). The Economic
Importance of Financial Literacy: Theory and Evidence. Journal of Economic Literature, 5-44.
Nugroho, B. S. (2023). Financial
Literacy and Household Investment Behavior in Emerging Economies. Asian Economic Review, 55-70.
Pratama, Y. &. (2021). Gold
Investment as a Strategy for Financial Stability in Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan,
32-40.
Santoso, I. &. (2021). The Role of
Gold Investment during Economic Uncertainty in Indonesia. Journal of Financial Studies,
210-220.
Sari, L. &. (2022). The Effect of
Financial Literacy on Investment Preferences in Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan,
89-102.